Dari Lulusan Cumlaude Menjadi Pedagang: Kisah Inspiratif Nani Puspita

0
189

Pekanbaru-Lulusan cumlaude dari universitas negeri tertua, terluas, dan terbaik di Provinsi Riau ini membuat pilihan hidup yang tak biasa: meninggalkan zona nyaman pekerjaan mapan untuk menjadi pedagang suplemen kesehatan.

Dialah Nani Puspita binti Ansyar, putri pertama dari pasangan Pak Ansyar dan Bu Rohani. Ia bukan hanya kebanggaan keluarga, tetapi juga sarjana pertama yang berhasil lahir dari keluarga sederhana ini.

Perjalanan Nani dimulai ketika ia lolos masuk kampus terbaik di Riau melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Daerah (PBUD). Tak sekadar masuk, ia menorehkan prestasi gemilang dengan lulus sebagai lulusan terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Setelah menyandang gelar sarjana, Nani meniti karier selama 11 tahun, dengan pengalaman 5 tahun di perusahaan swasta dan 6 tahun sebagai tenaga profesional di Pemerintahan Provinsi Riau. Pekerjaan itu stabil, bergengsi, dan menjanjikan. Namun, jauh di dalam hatinya, ia merasa ada panggilan yang lebih besar.

Sekitar delapan tahun lalu, Nani mengambil keputusan berani: meninggalkan karier mapan untuk menjadi seorang pedagang, khususnya di bidang suplemen kesehatan.

“Banyak orang bilang saya nekat, karena meninggalkan pekerjaan yang sudah jelas. Tapi saya yakin, berdagang adalah salah satu jalan rezeki yang Allah janjikan. Rasulullah SAW pun mencontohkan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki itu ada dalam perdagangan,” ungkapnya.

Tentu, jalan itu tidak mudah. Jatuh bangun, rugi untung, semua sudah ia rasakan. Namun, ia menyadari bahwa menjadi entrepreneur bukan hanya soal uang, tetapi juga soal niat, mental, dan keberanian.
Bagi Nani, berdagang bukan sekadar mencari nafkah, tetapi juga sarana beribadah. Ia ingin usahanya membawa berkah finansial dan manfaat untuk umat. Semangat itu yang membuatnya terus bertahan, bahkan ketika harus melewati masa-masa sulit.

Kini, Nani tidak hanya berdagang, tetapi juga menginspirasi banyak orang. Ia sering mengajak teman-temannya untuk berbagi ilmu dan pengalaman, membuka ruang kolaborasi, dan membangun semangat bahwa dunia usaha bisa menjadi jalan sukses bersama.

“Kalau kita punya semangat, mental, dan niat yang benar, insyaAllah berdagang bisa menjadi jalan keberkahan. Saya ingin mengajak siapa pun yang mau belajar, berbagi, atau berkolaborasi untuk sama-sama meraih sukses di dunia usaha,” tuturnya penuh keyakinan.
Kisah Nani Puspita mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari jabatan atau gaji tinggi. Terkadang, kesuksesan sejati hadir ketika kita berani memilih jalan hidup yang penuh risiko, namun memberi makna, keberanian, dan keberkahan. Redaksi riauzone

Previous articleBukan Sekadar Formalitas,Dinsos Bengkalis Hadir untuk ODGJ dan Orang Terlantar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here