Peran Ayah Menentukan Karakter Anak, Islam Sudah Beri Solusinya

0
104

Lubuk Bendahara — Pondok Pesantren Modern Sa’ad Bin Abi Waqas kembali menggelar acara pelepasan santri menjelang liburan. Suasana penuh haru dan nasihat mewarnai pertemuan antara santri, orang tua, serta dewan guru yang digelar di halaman pesantren, Sabtu (21/06/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Ustadzah Kasriati, S.Pd.I, selaku Kepala Madrasah Aliyah Sa’ad Bin Abi Waqas sekaligus pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tandun, menyampaikan nasihat sekaligus kajian ringan yang menyentuh hati tentang persoalan generasi muda saat ini, khususnya Gen Z.

Beliau menyoroti bahwa banyak karakter anak muda sekarang yang cenderung lemah, mudah tersinggung (baperan), malas bergerak (mageran), dan tidak siap menghadapi realitas kehidupan di luar lingkungan sekolah atau pondok. Menurutnya, hal ini bukan hanya disebabkan oleh kemajuan zaman atau perkembangan teknologi, tapi karena mulai hilangnya peran seorang ayah dalam kehidupan keluarga.

“Hari ini banyak ayah yang hanya sibuk mencari nafkah, bahkan tidak sedikit yang lebih sibuk dengan gadget-nya daripada memperhatikan anak-anaknya. Padahal, Islam tidak hanya mewajibkan seorang ayah memberi makan dan pakaian, tapi juga membina, membimbing, dan mendidik karakter anak-anaknya,” ujar Ustadzah Kasriati.

Beliau menambahkan, dalam Islam, seorang ayah memiliki tanggung jawab moral dan spiritual yang sangat besar. Rasulullah SAW telah mengingatkan bahwa setiap kepala keluarga adalah pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas keluarganya.

“Kalau ayah hanya sekadar setor uang bulanan tanpa hadir di hati anak, jangan heran kalau anak-anak kita mencari figur panutan di luar rumah, dan yang mereka temui seringkali justru konten-konten negatif di media sosial. Akibatnya, karakter mereka pun menjadi rapuh,” tegas Ustadzah Kasriati yang juga aktif membina masyarakat melalui berbagai kegiatan penyuluhan di Kecamatan Tandun.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa Islam telah menyediakan solusi konkret menghadapi persoalan ini. Seorang ayah harus kembali aktif hadir dalam pendidikan anak, bukan hanya di ruang makan, tapi juga dalam ruang spiritual, moral, dan emosional.

“Ajak anak shalat berjamaah, jadi sahabat anak, jadikan liburan bukan sekadar waktu bermain, tapi juga ruang membangun kedekatan keluarga. Anak itu butuh didengar, dipeluk, dan diberikan teladan,” pesan beliau di hadapan para wali santri.

Acara pelepasan santri ini juga diisi dengan tausiah dari dewan guru, doa bersama, dan penyampaian beberapa pesan penting terkait adab dan tanggung jawab santri selama masa liburan.

Pondok Pesantren Modern Sa’ad Bin Abi Waqas berharap, nasihat ini menjadi pengingat bagi seluruh orang tua untuk tidak menyerahkan sepenuhnya pendidikan karakter anak kepada sekolah atau pondok, melainkan tetap hadir membentuk pondasi akhlak sejak dalam rumah.

Previous articleSetahun Hilang, Siska Dibunuh Pacarnya di Padang Pariaman, Pelaku Juga Mutilasi 2 Korban Lainnya
Next article“DPD Pujakesuma Rokan Hulu Resmi Dikukuhkan, DR. HC. Andi Sidomulyo Nahkodai Kepengurusan 2025–2030”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here